Thursday 26 September 2013

Jalan Takdir Cinta No.105 (Episode :2)

("cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, nama dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan") “angila...lu di panggil sama direktur ,cepet!!”

,ada apa ya,lagian ini kan jam istirahat,ngomong-ngomong  aku juga belum tahu siapa yang jadi direktur ,yang aku tahu nama direktur itu jono s.a ,hmmm paling dia,berkepala botak,berkumis lebat,kemudian aku berjalan dan tak lama aku membuka pintu,kulihat kursi yang terbalik menghadap kaca,

”bapak,memanggilku??”

,lalu tiba-tiba kursi itu membalikan kearahku dan  kulihat wajah yang tak asing,wajah yang sempat membuatku sebal,ya dia.... 

“kenapa lama??saya memanggil anda dari tadi??” 

yups,dia andrew.



“kamu??” 

aku benar-benar kaget dengan penampakan wajah di depanku,

”kenapa???anda terkejut??,saya direktur disini.” 

Ya aku baru tahu kalau jono,s.a itu adalah jono supriyanto andrew,seperti terpangpang dalam papan nama di mejanya,jauh dari dugaanku ternyata direktur yang aku bayangkan botak,berkumis dan tua,ternyata salah,yang ada di depanku sesosok lelaki tampan tapi sayang dia sombong dan sangat menyebalkan.


“mana berkas untuk rapat yang saya berikan kemarin”

dengan mata yang sinis si jono alias andrew meminta berkas yang kemarin aku kerjakan,

”oh..iya pak sebentar,permisi”

aku lekas mengambil berkas itu lalu tiba-tiba setelah aku memberikan berkas itu, 

“brakk!!”

 suara meja yang dipukul andrew setelah melihat berkas itu ,

”apa-apaan ini,formatnya salah,isinya salah,katanya S2 ipk 4,tapi buat laporan kaya gini saja tak becus!!”aku benar-benar heran apa yang salah,perasaan aku mengerjakan dengan sangat baik,”coba saya lihat pak??”

aku mengambil lantas melihat isi laporan itu,hmm dasar ternyata isinya itu naskah novel yang aku buat kemarin,

”owh...ini bukan laporannya pak,sebentar saya ambilkan”

benar-benar ini kesalahanku ketika memasukan naskah novel yang aku buat kemarin ke map laporan rapat,ya aku bercita-cita sebagai penulis tapi mimpi itu harus aku kubur dalam-dalam.


“besok kita rapat di bali,ada satu perusahan asing yang bersedia meminjamkan modal,dan kamu persiapkan semuanya,berkas ini cukup baik,jangan mengecewakan saya”

hah...ke bali dia bilang,aku terkejut tapi apakah saya harus ikut,”saya harus ikut pak?”,

setelah itu andrew berdiri dan mengatakan hal yang sangat menyebalkan

 “itu pertanyaan bodoh,anda itu sekertaris direktur bukan OB,so logikanya anda ikut!!sekarang pulang,dan persiapakan semuanya,besok pagi pukul 08.00 kita berangkat.kalau anda terlambat terpaksa anda turun jabatan sebagai OB”

dasar, dan  dalam hati aku berkata yang pantas jadi OB tuh elu JONO!
bersambung
Aku pulang lebih awal sekitar pukul 16.00,seperti biasa aku menunggu di halte depan kantor,sekarang aku tak perlu menggunakan taxi,setidaknya aku pulang sore hari dan tak perlu takut dengan cerita mistis yang yang di ceritakan andrew dan supir taxi itu.

”sore,mbak....”

seseorang disebelahku  menyapaku,hmmm dia seorang laki-laki,berperawakan tinggi,tampan,dan berseragam biru,

”sore,..”

aku membals sapaanya dan sedikit tersenyum ,

”pulangnya kesorean ya mbak..”

kesorean apaan ,ini sih kepagian,biasanya kemarin pulang pukul 07.00,

”hmm gak juga,kamu kerja di kantor ini juga yah??”

aku berharap dia kerja di kantor yanga sama denganku,lalu laki-laki itu menjawab 

“iya mbak...”,

oh ini namanya keberuntunagan,akhirnya ada laki-laki tampan yang satu kantor denganku ,selain si sombong andrew,

”posisinya apa?”

aku bertanya posisi dia di kantor,mungkin ajah dia seorang presiden direktur atau ya manajer,

”saya OB mbak”

hahhh masa cowok setampan ini OB??uhkk...zonk..but tak masalah nasib bisa dirubah.

episode 3 


No comments:

Post a Comment