Saturday 28 September 2013

Jalan Takdir Cinta No.105 (episode :3)


“ma....koper angi yang merah dimana yah mah??”
,hari ini aku bersiap-siap berangkat ke bali,tapi yang jadi kendala adalah aku telat bangun,dan masalah kedua adalah aku lupa meletakan koper  yang terakhir aku pakai liburan tahun lalu.
”coba liat di gudang,kali aja ada ngi...kamu sih kenapa gak dari malem ajah siap-siapnya”
yahh,mamah benar kenapa tak dari malam saja aku packing,entah kenapa malam tadi aku benar-benar kelelahan dan seketika aku tertidur dengan pulasnya dan apesnya lagi tidurku bamblas sampai pukul 07.00.


08.30 aku tiba di kantor,aku tak sempat masuk ke dalam kantor yang kulihat di luar hanya direktur sombong yang tengah bersiap-siap berangkat memasuki mobil pribadinya, 
“pak...pak andrew...!!”
aku berteriak sekencang-kencangnya dan kemudian si jono alias andrew menoleh ke arahku dan aku pun berlari sekuat tenaga dengan koper yang ku tarik, “hu...hu...hu..maaf pak saya telat,tadi di jalanan macet 
“,dengan nada terengah-engah aku mencoba memberi alasan berharap si andrew memaafkan kesalahanku,”
konyol...macet..masuk cepat!!”
dengan tatapan sinis yang khas dia mempersilahkan aku untuk memasuki mobilnya.

“kamu tahu kita berangkat pukul berapa?dan kamu pasti tahu kalau kamu telat?dan kamu juga tahu apa konsekuensinya kalau kamu telat??”
aku benar-benar merasa kursi yang aku duduki seperti kompor yang menyala yang siap memanggangku,dan orang yang di sampingku seperti akan melahapku mentah-mentah setelah andrew mengatakan hal itu,
”iya pak..maaf saya salah..saya telat”
tuhan aku berharap tak terjadi apa-apa,tapi kenyataan berkata lain,
”hmmm saya orang yang sangat menghargai waktu,saya juga orang takan pernah mengingkari janji saya atau menginkari ucapan yang telah saya lontarkan,setelah pulang dari bali kamu akan turun jabatan,selama 3 bulan kamu turun jabatan sebagai OB”
andrew benar-benar memegang ucapannya yang dulu dia katakan,tapi untungnya hanya 3 bulan,okay ini tak jadi masalah,tapi setelah itu...
”jika dalam 3 bulan kamu kembali kesiangan ,kamu selamanya akan kerja disana(OB)”
...oo sial..
,”tapi pak..”,
aku tak terima meski hanya 3 bulan,
”jalani saja,itu hukumanmu”,
mulutku kelu dan aku tak dapat berkata apa-apa.

Kami berdua memasuki pesawat,ini pertama kalinya aku naik pesawat dalam sejarah hidupku,dan aku duduk di kelas yang sangat bagus,kalau kata di rumah sakit ini seperti kelas VIP,aku duduk bersebelahan dengan andrew,kulirik dia dengan perlahan dan yang kulihat hanya wajah tampan  kemudian sesekali aku tersenyum tapi,
”ada apa?”,
aku langsung memalingkan wajahku ketika andrew memegokiku  sedang meliriknya ,
”mmm.ti...ti..dak.. pak”,
ahk sial aku tiba-tiba menjadi gagap,
”saya tidak suka anda melirik saya”,
dih...direktur ke geeran banget..ini yang sangat di sayangkan dari sosok seorang andrew,pria tampan tapi sayang dia sangat arogant.

“pak...pesawatnya gak bakalan jatuh kan”
...”pak kok pesawatnya goyang-goyang-goyang pak?”
...”pak...berapa jam kita sampai ke bali?”...
”pak...pak..bapak ....”
perkataanku tak satupun yang dia jawab,tapi setelah itu  tiba-tiba kepalanya bersandar di bahuku,hmm dia tertidur entah apa yang kurasakan jantungku berdegup kencang sangat kencang,tiba-tiba pesawat seakan berubah menjadi taman penuh dengan bunga dan kupu-kupu,dari mulai berangkat dia tertidur di bahuku sampai kami tiba di bali,entahlah rasa benci yang aku rasa seketika hilang kala itu.

bersambung

episode 4

No comments:

Post a Comment