Saturday, 5 October 2013

Jalan Takdir Cinta No.105 (Episode: 4)


“heh...bangun!!”
terdengar suara andrew berusaha membangunkanku,
”sudah di bali ya pak??”
aku mencoba menggerakan badanku dan mencoba mata secara perlahan,
”iya..cepetan,yang lain sudah pada turun,saya jengkel liat kamu ,sudah terlambat, tidur gak tau tempat,gak disiplin”,

dengan mata melotot andrew membentaku dengan serbuan kalimat bak pedang dia pun langsung pergi berjalan menuju pintu pesawat,aku pun cepat-cepat terbangun dan sigap berlari mengejar andrew yang terlebih dulu berjalan untuk keluar dari pesawat,
”pak...aduh...jangan cepet-cepet jalannya”
aku benar-benar merasa orang paling apes di dunia kala itu,makian dan bentakan dari berangkat tadi pagi sampai tiba di bali pun masih sama seperti itu.dasar orang aneh,nyesel gua kerja sama lu jono!!.gerutuku dalam hati ketika berjalan menuruni tangga pesawat.

“selamat datang di hotel kami...”
sambutan hangat terdengar dari para pelayan hotel ,mereka mengalungi aku dan andrew bunga warna ungu yang di rangkai seperti kalung besar,aku tidur di nomor 1445 sementara andrew tidur di kamar 1446,ya kamar kami bersebelahan,dan itu akan cukup merepotkan,kenapa karena pasti dia berinisiatif untuk terus membuatku menderita,ohhh kenapa gak jauh ajah sih kamarnya...bete harus deket-deket sama orang aneh,dasar macan tutul budug! Akupun langsung masuk ke dalam hotel dan kulihat ruangan yang sangat luas dengan interior klasik,serta pemandangan pantai yang sangat menakjubkan,
”oh...yeah..ini nih yang namanya sambil berenang minum air hhahahah thanks my bos !!”.

Akhirnya hari yang di tunggu pun datang,akhirnya meeting dengan para bule,
“berkas yang saya suruh persiapkan ,kamu bawa??”
kami menaiki lift menuju ruangan meeting dengan para klien dari luar negeri,
”oh ,iya pak,ini,emmm kita benar-benar ketemu bule yah??”
ketika aku bertanya seperti itu ,andrew hanya menatapku sinis tanpa kalimat panjang lebar dia hanya berkata
“bego”.
yah ...salah lagi,salah aku juga sih,emang judulnya meeting sama klien luar negeri ya pasti bule lah...
”uh...”
aku pun sedikit cemerut dan sedikit menunduk,
”ting!!”
 pintu lift pun terbuka dan kami tiba di ruangan tempat kami meeting.


3 jam akhirnya meeting selesai,dan klien setuju untuk bekerja sama dengan memberi modal pada perusahan kami,dan senyum sumringah itu terpancar dari si macan tutul itu,hmmm ini saat pertama aku melihat dia tersenyum,ya,andrew tersenyum dan dia mengatakan hal yang membuat telingaku dingin untuk pertama kalinya
“kerja kamu sangat memuaskan,para klien sangat menyukai laporan kamu,congratulation ngi..”
Ah,ini benar-benar membuat hatiku berdegup kencang kembali,seorang macan tutul itu untuk pertama kalinya tersenyum dan memanggil namaku,
“mm iya pak,ini berkat bapak juga,tadi persentasi bapak bagus banget”
“oh...sudah pasti,mana mungkin saya gagal”
Dan sifat angkuh nya pun kembali keluar setelah tadi seperti anak kucing yang menggemaskan.

“angi...malam ini ,antar saya beli souvernir buat oleh-oleh “
“emmm,baik pak”ooo..my god!!apa ini sebuah ajakan kencan secara tidak langsung??seorang macan tutul mengajak burung beo jalan-jalan?...aku pun berbisik dalam hati dan sedikit tersenyum-senyum.
“kenapa??anda senang bisa jalan-jalan sama saya??jangan geer!!”
Aku benar-benar menyangka kalau si andrew ini punya kepribadian ganda,kadang dia bisa baik bak peri tapi seketika sifatnya berubah seperti macan.


Bersambung.

episode 5




















.

No comments:

Post a Comment