Sunday 18 January 2015

Kalangkang (analogi bayangan hitam tentang masa lalu)

disiang hari yang cerah ketika seorang pria tua renta berjalan ke arahku,dia memakai sebuah tongkat untuk membantu dia berjalan,kulihat siluet bayangan hitam dibelakangnya,pria renta itu memandangku lalu dia berkata ,"di belakangku adalah masa laluku,mungkin kau bertanya-tanya kenapa dia selalu mengikutiku",aku pun tersenyum,lalu pria itu meneruskan perjalanannya dengan sangat pelan,kulihat seorang nenek tua tersenyum menyambut pria itu.

aku duduk disebuah taman kota,memandang disekeliling,siang ini begitu sangat terik,lalu aku menoleh ke arah kanan,lagi,kulihat seorang pria renta itu lagi,dia berjalan  menghampiriku namun kali ini dia menuntun seseorang,orang itu adalah nenek tua yang tadi menyambutnya,aku mempersilahkannya duduk,lalu pria tua itu duduk disebelahku,namun nenek-nenek yang menuntunya tetap berdiri membiarkan si pria itu duduk terlebih dahulu.

setelah beberapa menit kami duduk bersama ,pria tua itu bertanya,"apa kau memiliki masa lalu?",aku langsung menoleh ke arahnya,tersentak mendengar pertanyaannya,dengan nada terbata-bata, lalu aku menjawab ,"setiap orang pasti punya masa lalu",setelah aku menjawab seperti itu ,nenek tua yang berdiri di belakang pria itu berpamitan untuk membeli sesuatu,tak lama kemudian pria itu menjawab

 "apa masa lalumu masih membayangimu?"
"tergantung"
"tergantung seperti apa maksudmu?"
"tergantung jika masa lalu itu menahan kenanganku,tuan.."
"kau mau mendengarkan kisahku tentang bayangan hitam"
"apa bayangan hitam yang selalu mengikutimu adalah masa lalumu?"
"ya...ada sebuah cerita yang mungkin ini akan berguna untukmu di masa depan"
"baiklah ceritakan padaku,tuan"
"dahulu sebelum aku menemukan bidadari itu...."
"tunggu..tunggu..tuan..maaf,maksud tuan bidadari itu siapa?"
"hahahha istriku,dengarkanlah dulu.."
"baiklah..." bidadari ,pria itu memanggil wanita itu bidadarinya,seindah apa nenek tua itu sehingga dipanggil seperti itu,gerutuku dalam hati.

"dahulu sebelum aku bertemu dengannya,aku sempat menemukan seseorang yang membuat dunia begitu indah,tahukah kau nona?wanita itu membuat hatiku selalu penuh dengan bunga,seperti taman yang penuh dengan warna,begitu banyak kupu-kupu menari-nari,begitu bahagianya aku saat itu,kita berencana akan menikah ,diatas rembulan aku melamarnya,dia menerimanya,namun esok hari aku mendengar kabar kalau wanita yang akan kunikahi itu akan menikah dengan pria pilihan orang tuanya,aku sangat sedih,aku marah,duniaku gelap,begitu sangat gelap sehingga aku tak mampu melihat diriku sendiri,aku tak mampu berjalan,sampai suatu ketika ada satu cahaya yang mempertemukanku dengan seseorang ,seorang bidadari yang menuntun jalanku,yang memberiku cahaya,membuatku kembali berjalan,wajahnya mungkin tak seindah bidadari surga nona,namun hatinya yang begitu bercahaya membuatku luluh untuk kembali berjalan,dia begitu sabar untuk membuatku kembali bercahaya,sampai detik ini cahayanya masih menerangiku"

"maaf tuan,tapi kenapa masih ada bayangan hitam dibelakangmu"
"dengarkanlah...ketika kau berdiri lalu berjalan disiang hari,ada kalanya bayangan itu mengikutimu kemanapun kau berjalan,kau tak mampu dustai itu,seperti manusia dan masa lalunya,itu dua hal yang takan mampu kita pisahkan,kau bisa saja menghilangkan bayangan itu di malam hari,namun apa kau lupa ketika cahaya matahari masih bisa menampakan bayangan hitam saat rembulan bersinar?"
"lalu aku harus bagaimana,jika ternyata orang yang nanti bersamaku masih sepertimu,masih memiliki bayangan hitam?"
"pertanyaanya, apa kau pernah melihat bayangan hitam didepanmu ?bayangan itu akan selalu tepat dibelakangmu jika kau dapat cahaya itu berada depanmu,apa kau mengerti maksudku?dengarkanlah nona,setiap orang memiliki masa lalu masing-masing,seperti aku yang memiliki masa laluku,aku mungkin tak bisa sepenuhnya melupakan masa laluku itu,namun akal dan pikiranku masih sehat nona,hati aku masih aku gunakan,hati dan otaku masih terhubung,aku tak sebodoh yang orang-orang pikirkan,aku bisa saja kembali dengan bayangan hitam itu,namun apa aku akan membiarkan cahaya itu pergi?cahaya yang benar-benar menerangiku?jika aku bodoh mungkin aku akan kembali kedalam ruangan gelap,tapi nona kali ini aku sadar ,aku membutuhkan cahaya itu,aku sangat mencintai istriku,dia cahayaku,cahaya kami akan redup bersama,sampai tuhan memisahkan kita"

tak terasa,air mataku menetes,aku sadar kalau setiap orang memilki masa lalu,seperti halnya diriku,salah jika aku menyuruh orang untuk melupakan masa lalunya,aku tak mungkin memaksa,aku hanya perlu belajar untuk memberi cahaya didepan,seperti kata pria tua itu cahaya kami akan redup bersama,sampai tuhan memisahkan kita.aku juga ingin seperti itu,aku ingin menjadi cahaya untuk seseorang di masa depanku,sekali lagi aku mengerti kalau semua orang masa lalu ,namun jarum jam terus berjalan,namun siang berganti malam,jika kita terus dan terus ditempat yang gelap,kapan kita akan mendapatkan cahaya itu.ini saatnya kita mendapatkan cahaya kita masing-masing,biarkan bayangan hitam itu mengikuti kita yang terpenting adalah ketika cahaya menerangi masa depan,itulah yang seharusnya kita harapkan.

aku tersenyum dan menghapus air mataku,kulihat nenek tua itu berjalan lalu tersenyum kearahku, dalam hati aku berkata aku tahu sekarang kenapa pria tua itu memanggil wanita itu bidadarinya.tak lama kemudian nenek tua berkata 
"suamiku,hari sudah mendung,aku takut hujan segera datang,mari kita pulang"
pria itu berdiri dengan menggunakan tongkatnya lalu berpamitan kepadaku
"nona...kau adalah cahaya yang sangat terang,aku percaya kau mampu menerangi seseorang di masa depanmu..namaku jhon (nama samaran) dan ini istriku camelia(nama samaran),kami pamit pulang,semoga kita bertemu kembali,senang bertemu denganmu"
"baik tuan,terimakasih,namaku...widia..... senang bertemu denganmu juga tuan"
"sampai jumpa cantik.. "sahut nenek tua itu,kami saling melambaikan tangan....kulihat mereka dari kejauhan,itulah arti cahaya cinta yang aku harapkan.






No comments:

Post a Comment