badai itu perlahan pergi dariku,aku mencoba berdiri dan menghapus air mata yang tadi terjatuh,aku memberanikan diri untuk membuka pintu itu,aku berjalan dengan perlahan lalu kuketuk pintu itu,tak ada jawaban sama sekali dari dalam,aku mencoba membuka pintu itu,ternyata pintu itu terbuka,pintu itu tak terkunci,namun ruangan itu terasa kosong tak berpenghuni,aku berjalan dan berjalan lalu kutemukan sebuah anak tangga
aku menaiki tangga pertama,disisi tembok itu terdapat sebuah lukisan rambut hitam terurai,aku melanjutkan langkahku yang kedua kutemukan lukisan mata indah dengan mata yang berbinar,aku berjalan terus menaiki anak tangga itu semua sisi tembok terdapat beberapa lukisan ,dan ternyata lukisan terakhir pada anak tangga itu adalah lukisan seorang gadis memegang sebuah bulan di tangannya dengan mata penuh harap ,tangan itu mengenggam bulan yang akan diberikan untuk seorang pria,aku sesperti berada pada ruangan yang penuh lukisan indah tentang seseorang.
tibalah aku pada ruangan atas,aku berteriak kencang,sangat kencang,
"apa ada orang",
kulakukan itu terus menerus,sampai ada seorang yang ku kenal,dia yang menutup pintu tadi lalu dia berkata
"kenapa engkau datang begitu cepat?kenapa kau masuk?awalnya akan kubiarkan mati diterjang badai"
pria itu tampak sinis memandangku,lalu akupun menjawab
"aku ingin disini "
,pria itu menundukan kepalanya dan menjawab keinginanku
"ruangan ini sempit,hanya ada kursi satu dan itu tak cukup untuk kamu,kamu lihat disekelilingmu begitu banyak coretan darah,begitu rapuhnya ruangan ini, hingga aku takut suatu saat kamu akan mati disini,tertimbun reruntuhan bangunan ini,carilah bangunan dan ruang yang lebih indah,ini tak pantas untuk kau tinggali "
"kenapa dengan bangunan ini sebelumnya ?" aku bertanya lirih dan mencoba mendengar jawabnya
"bangunan ini awalnya adalah bangunan indah,penuh dengan lukisan bunga,warna dan terang,namun semenjak bangunan ini ditinggalkan olehnya,bangunan ini jadi tak terurus,aku takut kamu tak akan betah untuk tinggal disini,carilah tempat yang paling indah untuk kamu tinggali "
"apa lukisan itu adalah orangnya ?"
"ya...."
"apa sebuah bangunan yang yang rapuh tak bisa ku perbaiki"
"aku tak tahu "
"kenapa?"
"jawaban itu sangat sulit untuk aku jawab,bangunan ini sangat rapuh,dan aku takut kalau kamu memperbaikinya ,suatu saat kamu akan terbunuh disini,ruangan ini sangat rapuh "
"apa kau tak mempercayaiku untuk membuat bangunan ini seperti semula"
"kau takan mampu!"
"apa hanya dia yang mampu membangunnya kembali ?"
"aku tak tahu"
disanalah aku seperti mendengarkan petir dengan telinga telanjang,kakiku lemas aku hampir mati ,dia lalu pergi meninggalkanku,aku terdiam mati pada kursi lapuk yang sudah tua,lalu aku berpikir kembali akan ruangan ini,ruangan yang tak seharusnya aku tempati,aku merasa bingung untuk menempati ruangan ini.dia seakan tak percaya,dia seakan rela membiarkan tempat ini runtuh membunuhku...badai pergi namun kini aku seperti ingin mati dalam ruang yang seharunya aku perbaiki.... kenapa dia tak berkata "jika kamu mampu,perbaikilah ruangan ini,ruangan ini memang rapuh,tapi aku yakin kamu bisa"kenapa kau tak menjawab seperti itu?aku seperti termakan harapan kosong,seperti rumah tanpa penghuni...sepi..kosong dan rapuh
sipemilik rumah itu kini entah dimana,aku sedikit kebingungan di ruangan ini,lalu pikiranku tersadar pada jawaban pasti "aku memang takut mati disini",aku berdiri dan mencoba melangkahkan kakiku,aku turun dari anak tangga,sampailah aku pada pintu berwarna merah darah,aku membuka pintu,kulihat diluar begitu mendung,namun di ujung sana ada cahaya yang menyambutku,aku dilema antara tetap tinggal dan meneruskan perjalananku untuk tetap memperbaiki rumah ini,tapi apa daya sipemilik pun tak memberi aku satu keyakininan bahwa aku mampu,lalu kulangkahkan kakiku keluar,satu demi satu,langkah demi langkah,aku keluar dari rumah itu.....terpaan angin memnyentuh wajahku,air mata berjatuhan kembali ,harapan itu kosong dan aku harus melanutkan hidupku tanpa harus menunggu yang tak pasti.....namun dalam lubuk hatiku yang paling dalam ,ketika kakiku melangkah,aku masih berharap meski itu kosong ,aku masih menunggu si pemilik mengatakan "jangan pergi tetaplah tinggal,perbaiki rumah ini,kamu bisa"namun sayang itu pupus,aku terus melangkah mencari cahaya itu,melangkah dan terus melangkah,lalu aku menoleh kerumah besar itu,aku menoleh berkali-kali hingga aku terjatuh dan terluka,sampai aku yakin si pemilik tak akan keluar rumah........
"terkadang kita harus meninggalkan sesuatu ,bukan karna kita menyerah ,bukan kita seorang pengecut taupun pecundang ,tapi satu hal,jika keberadaan kita hanya jadi benalu,jika keberadaan kita tak pernah di hargai,jika harapan itu kosong ,jika semuanya hanya buaian,lemparkan pintu itu,tendang pintu itu,langkahkan kaki keluar,tatap kehidupan baru,karna tak selamanya diluar cuacanya mendung,tengoklah di ujung sana apa ada cahaya?jika iya berjalanlah...tuhan ada untuk mereka yang mau berusaha "
kerispatih-kecewa lagi
"terkadang kita harus meninggalkan sesuatu ,bukan karna kita menyerah ,bukan kita seorang pengecut taupun pecundang ,tapi satu hal,jika keberadaan kita hanya jadi benalu,jika keberadaan kita tak pernah di hargai,jika harapan itu kosong ,jika semuanya hanya buaian,lemparkan pintu itu,tendang pintu itu,langkahkan kaki keluar,tatap kehidupan baru,karna tak selamanya diluar cuacanya mendung,tengoklah di ujung sana apa ada cahaya?jika iya berjalanlah...tuhan ada untuk mereka yang mau berusaha "
kerispatih-kecewa lagi
Aku tak percaya semua ini
Ini yang aku takutkan
Semua hancur tak tersisa
Semua lenyap tak bernyawa
Ini yang aku takutkan
Semua hancur tak tersisa
Semua lenyap tak bernyawa
Kalau saja kau tahu
Terdalamnya isi hatiku
Akan kau mengerti bahwa
Iini tak perlu terjadi
Terdalamnya isi hatiku
Akan kau mengerti bahwa
Iini tak perlu terjadi
Tak bisa ku lanjutkan lagi
Tak bisa ku tahan lagi
Pergilah jangan hanya sedih
Tapi pikirkanlah mengapa ini terjadi
Berulang kali kau hancurkan aku
Kau ludahi aku lagi
Tak bisa ku tahan lagi
Pergilah jangan hanya sedih
Tapi pikirkanlah mengapa ini terjadi
Berulang kali kau hancurkan aku
Kau ludahi aku lagi
Kalau saja kau tahu
Terdalamnya isi hatiku
Akan kau pikirkan untuk
Tak kecewakanku lagi
Terdalamnya isi hatiku
Akan kau pikirkan untuk
Tak kecewakanku lagi
Tak bisa ku lanjutkan lagi
Tak bisa ku tahan lagi
Ppergilah jangan hanya sedih
Tapi pikirkanlah mengapa ini terjadi
Berulang kali kau hancurkan aku
Kau ludahi aku lagi
Tak bisa ku tahan lagi
Ppergilah jangan hanya sedih
Tapi pikirkanlah mengapa ini terjadi
Berulang kali kau hancurkan aku
Kau ludahi aku lagi
Tak bisa ku lanjutkan lagi ku lanjutkan lagi
Dan ku sesali aku sesali
Jangan hanya sedih
Tapi pikirkanlah mengapa ini terjadi
Berulang kali kau hancurkan aku
Kau ludahi aku lagi
Dan ku sesali aku sesali
Jangan hanya sedih
Tapi pikirkanlah mengapa ini terjadi
Berulang kali kau hancurkan aku
Kau ludahi aku lagi
No comments:
Post a Comment