Friday 9 May 2014

Ketika Kita Memendam Perasaan

apakah cinta harus selamanya terungkapkan???terkadang kita di hadapkan pada suatu perasaan yang kita tahu perasaan itu perasaan sayang,perasaan cinta namun, perasaan tersebut terkadang harus kita pendam sampai waktu yang kita sendiri gak tahu kapan.

perasaan itu muncul begitu saja tanpa kita  sadari,perasaan yang lama-lama membuat kita terus memendamnya sampai perasaan itu terus menguat ,dan kita tak sabar untuk mengungkapkannya,tapi ada satu masa kita berhenti untuk mengatakannya,perasaan yang terus berhenti tanpa terungkapkan,itulah yang kita tahu cinta dalam hati.

banyak hal yang membuat kita bersikap seperti itu,entah kita malu,entah kita minder,entah dia yang kita  suka ternyata memiliki sosok yang lebih dari kita atau ternyata hatinya  tertambat untuk hati yang lain,dan tentunya bukan kita,rasanya seperti samurai yang siap membelah hati kita,bukan darah yang keluar tapi air mata yang terus menggenangi sudut mata kita.

memandangnya atau bahkan mendengarnya tertawa itu akan membuat kita bahagia,tapi ketika dia bernyanyi dan ternyata nyanyiannya bukan untuk kita,kita akan pura-pura bahagia meskipun hati teriris perih ,simpul senyum kita akan selalu menghiasi wajah kita dan senyum itu adalah senyum palsu untuk kesedihan kita.

bukan menunggu kita mengatakan perasaan kita,tapi menunggu dia kembali bersamanya atau menunggu dia lebih bahagia itupun membuat kita lebih sakit ,lebih perih dan lebih dalam,pertanyaannya ,sampai kapan kita akan seperti ini?seperti pengecut yang enggan mengungkapkan perasaan kita,seorang pengecut yang takut  akan perasaannya sendiri.

kita tahu tuhan maha tahu,kita juga tahu semua akan indah tepat pada waktunya,lalu apakah kebahagiaan itu akan datang atau kita harus mencari kebahagiaan itu,mungkin pertanyaan itu sangat sulit kit jawab...ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk mewujudkan kebahagiaan itu,pertama kita mengatakan perasaan kita meski kita sama sekali gak tahu apa perasaan dia,meski ditolak,meski harus sakit ,tapi hati kita sedikit plong,yang kedua kita terus diam ,kita merasa bahagia melihat dan mendengarnya tertawa,meski dia tengah bahagia berasama orang lain,kita tetap bahagia meski di satu sisi kita menderita.

itu tergantung kita,jika memendam itu lebih baik ,pendamlah perasaan kita sampai membeku,tapi jika mengungkapnya itu justru lebih baik,maka ungkapkanlah...ikuti kata hati kita ,sebelum kita menyesali semua.
tapi untuku..memendam perasaan mungkin itu yang terbaik meski aku harus tertunduk malu akan perasaan ini.



No comments:

Post a Comment