Sunday, 20 January 2013

Antara pohon dan beton


Hmmm regaji itu perlahan menyakiti pohon itu satu per satu,mereka tumbang dan pohon itu seketika berubah menjadi beton.
Pohon adalah satu  bagian yang tidak dapat kita pisahkan dari kehidupan kita,tanpa pohon kita taka akan  bisa menghirup udara segar ataupun  air tak dapat tinggal.
Aku tinggal di kampung yang notabene nya masih banyak dengan pepohonan dan udara segar,pohon itu menjadi tempat tinggal keluarga burung atau binatang kecil lainnya,mereka hidup bahagia meski lahan mereka hanya berepetak tak seberapa.
Tapi...sekarang kebun  itu mulai di tebang,katanya untuk hal yang lebih penting,ya mereka bilang seperti itu,yah,,,,aku hanya orang masyarakat biasa yang sama sekali tidak punya hak apapun untuk melarang “jangan kalian rusak kebun itu “.


Aku gak bisa bayangin nasib hewan kecil itu,mungkin jika aku mengerti bahasa mereka ,salah satu dari mahluk kecil itu mengatakan “jangan kalian tebang rumah kami,jangan kau rusak rumah kami”mungkin juga mereka menangis karena rumah satu-satunya yang mereka punya, harus mereka relakan untuk yang lebih penting “katanya”.

Aku gak bisa bayangin betapa sakitnya pohon itu ketika di tebang,jika aku dapat mengerti bahasa mereka,  mungkin mereka akan mengatakan hal yang sama “jangan kalian tebang kami,ijinkan kami untuk tinggal di bumi”,mungkin mereka juga menangis tapi lagi dan lagi mereka harus merelakan lahannya untuk yang lebih penting “katanya”.

Aku berpikir bahwa kita “egois” kenapa kita mengalih fungsikan lahan yang seharusnya mereka tinggali menjadi lahan yang “katanya”lebih penting untuk kita,kenapa kita seakan serakah,kita seakan lupa bahwa yang hidup di bumi bukan hanya manusia saja,kita hidup di bumi tidak hanya kita sendiri,pohon,hewan dan lain sebagainya mereka juga layak untuk tinggal di bumi.

Ketika satu persatu pohon itu mulai di tebang ,mungkin mereka menjerit,dan mereka menangis.jangan salah mereka jika suatu saat mereka menghilang dan kita hidup dengan kesengsaraan.mereka tidak selamanya diam,tahukah kalian, ketika mereka mulai murka??bencana banjir ,longsor,mungkin itu bentuk dari sikap marah para pohon itu sama kita.

Banjir???yah...banjir...siapa yang disalahkan??? Jika Ada yang bilang “pemerintahlah...mereka gak bisa menghadapi masalah ini,banjir...lagi...banjir lagi” hmmm jika kita beranggapan seperti itu maka lagi dan lagi ternyata kita itu “egois”,kenapa kita menyalahkan pemerintah,kenapa kita tak intropeksi diri???,buang sampah sembarangan mungkin itu hal kecil tapi tahu gak??itu berdampak besar bagi lingkungan kita.

jika ada yang bilang “pemerintah juga kan harus turun tangan”,pertanyaannya ada berapa banyak sih pemerintah?ada berapa banyak sih masyarakat???masyarakat yang lebih banyak di banding pemerintah tapi pemerintah pun wajib ikut serta dalam mengatasi masalah ini.

jika kita mau sedikit intropeksi dan berubah , sekecil apapun perubahan itu akan menghasilakn dampak yang besar,kemudian pemerintah pun ikut serta dalam menghadapi masalah ini dengan kebijakan-kebijakan yang bisa mengatasi masalah ini.

jika semua masyarakat mau bergotong –royong membersihkan lingkungannya,kemudian selokan-selokan yang mampet dan yang terpenting sungai-sungai yang ada di sekitar kota di fungsikan kembali menjadi sungai-sungai untuk air mengalir dengan lancar “iya kan ,untuk membersihkan sungai itu membutuhkan dana yang besar,soalnya harus ada alat ini,itu dan lain-lain” jika memang membutuhkan dana yang besar pemerintah dalam hal ini harus ikut serta ,karna  pemerintahlah yang punya dana untuk hal-hal seperti ini.

Dan sepertinya bukan kebersihan lingkunagn saja yang harus di perhatikan tapi , daerah resapan air pun harus di perbanyak “ada kan taman kota “iya sih tapi kalau di tembok tanahnya sama ajah, “gak semua kok di tembok,hanya sebagian” iya sih tapi kan kalau luasnya sedikit taman kotanya sama ajah,mungkin bukan taman kota untuk daerah resapan air ,itu saja tidak cukup menurut aku,harusnya hutan-hutan yang seharusnya di tanami pohon dan di tinggali hewan-heawn jangn di alih fungsikan menjadi hal yang lebih penting “katanya”,tau kan maksudnya???gak tahu??yo wisss...maksudnya hutan yang lebat jangan di gunduli untuk hal yang lebih penting “hanya” untuk manusia “saja”,kaya perumahan atau hal lainnya tanpa kita berpikir mahluk lainnya pun ikut andil dalam hal tersebut,mereka juga punya hak untu tinggal.

“ah...lo wid bisanya cuman ngomong ajah,mana bentuk realisasi bicara lo “ aku memang hanya bisa beropini di blog, tapi semoga opiniku ini menjadi satu motivasi untuk kaula muda,agar lebih mencintai lingkungannya,terutama alam sekitarnya agar bisa bermampaat bagi generasi penerusnya kelak.karena jika kita bisa melestarikan dan memelihara  alam sekitar ,alam pun akan memberikan hal yang terbaik pula bagi kehidupan manusia.jangan sampai anak cucu kita hanya mengenal pohon dan hewan dari buku ataupun sejarah,jangan sampai seperti itu!!!

aku hanya masyarakat biasa ,aku hanya seorang mahasiswa yang mencoba sedikit berargument tentang apa yang aku tahu,jika aku sok tahu,semoga mau meberi maap,karna orang yang mau memberi maap adalah orang yang  "mulia". 

No comments:

Post a Comment