kala itu aku
memandang wajahnya,dia tampak menyimpan sebuah ungkapan yang tak juga di
ungkapkan,aku memegang tangannya erat-erat hingga aku merasakan perasaan yang
sama sekali tak terbayangkan,aku mengira mungkin pertemuan ini adalah pertemuan
terakhir.
aku mencoba
melawan semua anggapan negative itu,tapi lama-lama perasaan takut itu mulai
menjadi nyata,ketika aku bilang"mungkin pertemuan ini adalah pertemuan
terakhir,aku mungkin hanya bisa jadi sahabat kamu"dan itu benar-benar
terjadi,hari itu,hari rabu itu adalah pertemuan terakhir kami,aku masih ingat
ketika aku mencoba bersandar di bahunya,perasaan damai,tenang ,syahdu jelas ku
rasakan saat itu,namun ada perasaan menggelitik,perasaan yang berkata bahwa
"ini yang terakhir"sakit,sangat sakit,hmmmm.
entahlah apa
masih ada hari dimana kita dapat bertemu kembali,hari yang membuat kita tertawa
kembali,hari dimana aku memegang tangannya,hari dimana aku dapat bersandar di
bahunya,hari dimana aku dapat memilikinya tanpa takut kehingannya,dia bilang
yang intinya "kenapa aku yang serba kurang gini yang kamu pilih"aku
gak tahu kenapa perasaan ini tiba-tiba muncul,aku gak tahu kenapa perasaan aku
begitu hebatnya,sampai-sampai logika pun tak ku pakai,haruskah aku menjawab
pertanyaannya?pertanyaan yang tak harus aku jawabb,tak ada alasan apapun aku
mencintainya.
entahlah apa
pertemuan terakhir itu adalah pertemuan yang dia inginkan,apa dia memang
mengharapkan itu jadi yang terakhir,aku sama sekali takan pernah tahu
jawabannya,hingga pada suatu saat kelak jika dia tak juga kembali,mungkin aku
akan berkesimpulan bahwa itu adalah pertemuan terkahir yang dia inginkan.
entahlah apa
dia yang menginginkan aku pergi,entahlah apa dia kembali kepelukannya,entahlah
apa mungkin kebingungganya itu karna sosok yang dia tunggu-tunggu itu hadir
kembali,entahlah apa aku hanya dijadikan pelampiasannya,sadis jika itu terbukti
benar,tulusnya perasaanku diludahi begitu saja jika apa yang aku pikirkan
memang seperti itu.
mungkinkah
kepergianku ini adalah hal yang dia tunggu?aku tahu...
"bagaikan
anak burung yang mencoba mengepakan sayapnya,dia terbang dengan harapan yang
sangat besar,namun seketika itu dia terjatuh tepat di bawahnya adalah sungai
,dia terombang-ambing,burung itu terdampar pada sisi sungai ,burung itu hanya
menunggu ajalnya,menunggu berakhirnya kesempatan untuk mencoba terbang dan
membuat sarang yang kuat di atas pohon tertinggi,tingginya hingga ke
awan,burung itu mencoba mengepakan sayapnya kembali,namun sayang sayap itu
patah,dari kejauhan terlihat seekor srigala yang siap memakannya,dengan
pasrahnya burung kecil itu memohon kematiannya sendiri ,memohon agar jangan
sampai burung itu mati karna termakan srigala,lalu lama-lama burung itu
menghela nafasnya,dan seketika mati dengan berurai air mata,air mata
pengharapan yg terhapus air sungai,srigala itu mendekat dan tak memakan burung
itu,srigala itu lalu pergi dan tak mengiraukan bangkai itu.....'
No comments:
Post a Comment